HADIS TANDA-TANDA QIAMAH
>> Monday, October 12, 2009
Matahari Terbit Dari Barat
Petikan Hadis Dari Sunan At-Tarmizi
Huraian Oleh : Al-Fadhil Ustaz Muhd Asri Hj. Ramli
عن أبي ذَرٍّ قَالَ : دَخَلْتُ المَسْجِدَ حِيْنَ غَابَتِ الشَّمْسُ وَالنَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ، فَقَالَ : "يَا أبَا ذَرٍّ أَتَدْرِي أَيْنَ تَذهَبُ هَذِهِ؟ قَالَ : قُلْتُ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أعْلَمُ. قَالَ : فَإِنَّهَا تَذْهَبُ تَسْتَأذِنُ فىِ السُّجُودِ فَيُؤْذَنُ لهاَ وَكَأنّهَا قَدْ قِيْلَ لَهَا اطْلِعِى مِنْ حَيثُ جِئْتِ، فَتَطْلَع مِن مَغْرِبِهَا. قَالَ: "ثُمَّ قَرَأَ وَذَلِكَ مُستَقَرٌّ لهَاَ. قَالَ : وَذَلِكَ قِرَأَةُ عَبْدِ الله بنْ مَسْعُود.
حسن صحيح
Terjemahan: Dari Abi Dzar katanya: Aku telah masuk ke masjid ketika waktu tenggelam matahari (senja) dan ketika itu Nabi SallalLahu’Alaihiwasallam sedang duduk, maka baginda pun bersabda: “Wahai Abi Dzar, tahukah kamu kemana perginya (matahari) ini?” Katanya : Allah dan rasulNya lebih mengetahui. Maka Sabda Nabi SallalLahu’Alaihiwasallam : “Sesungguhnya ia pergi meminta izin kepada tuhannya untuk bersujud, maka Allah mengizinkannya. Dan sesungguhnya seolah-olahnya dikatakan kepadanya “Terbitlah kamu dari arah mana kamu datang”. Maka ia pun ia terbit dari sebelah baratnya. Ia berkata: Kemudian Nabi SallalLahu’Alaihiwasallam membacakan (sepotong ayat) : وَذَلِكَ مُسْتَقَرٌّ لَهَا
Dan demikianlah tempat tetap baginya. Ia berkata demikianlah bacaan Abdullah Ibnu Mas’uud.
Keterangan.
1. Setiap hari matahari memohon kepada Allah agar dapat bersujud kepadaNya, dan Allah mengarahkan agar matahari tersebut pulang kembali ke timur hingga sampai kembali kepada baratnya. Lalu matahari memohon agar dapat bersujud lagi. Maka Allah mengizinkannya dan mengarahkan agar beredar ke timur. Demikianlah setiap hari sehingga kelihatan di bumi ini dipenuhi dengan kemaksiatan, serta mereka tidak mempedulikan ajaran dan nasihat. Atau sudah tiada lagi yang memberikan peringatan dan nasihat serta manusia sudah tidak mengambil berat lagi hukum-hukum Allah dan RasulNya lagi, Maka matahari memohon kepada Allah agar ia terus bersujud dan tidak kembali lagi ke dunia ini, maka Allah mengizinkan ia bersujud di bawah ‘Arasy selama beberapa malam.
.
2. Kata ‘Ulama: setelah matahari tetap bersujud kepada Allah selama 3 hari di bawah ‘Arasy, maka malam menjadi sangat panjang. Dan keadaan itu tidak disedari melainkan mereka yang bangun bertahajud di tengah malam serta mengamalkan zikir dan aurad (amalan-amalan zikir), serta mereka melaziminya setiap malam. Sehingga pada malam tersebut, mereka yang telah selesai menjalani ibadah malam mendapati bahawa fajar tetap tidak terbit. Lantas mereka kembali menyambung ibadah mereka dan setelah selesai seperti biasa mereka keluar melihat keadaan langit dan bintang dan keadaannya tetap sama. Lantas mereka yakin bahawa ini adalah alamat kiamat, maka mereka saling mengkhabarkan kepada sesama mereka sehingga semua manusia berkumpul di masjid menangis dan memohon pertolongan Allah.
.
3. Setelah cukup 3 hari itu maka matahari pun terbit, namun Allah mengarahkan agar ia terbit dari arah barat. Maka semua manusia mengetahui bahawa itu adalah alamat kiamat. Lantas menangislah semua ahli langit dan bumi. Dan ketika itu berseru suara dari langit “bukankah matahari itu terbit dari barat?” maka manusia seluruhnya menangis serta dengan rendah diri memandang ke langit. Mereka melihat cahaya matahari dan bulan sangat berbeza, tidak seperti biasa. Sesungguhnya tidak berguna lagi menangis pada hari tersebut.
*Dipetik dari laman tarbiyyahdppnk
0 comments:
Post a Comment